“Hidup adalah perjuangan” begitulah pepatah mengatakan. Yang mana setiap manusia di dunia harus selalu berjuang dan bekerja keras demi mendapatkan segala apa yang di inginkannya, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Banyak diantara saudara kita yang setiap harinya harus membanting tulang demi memperjuangkan isi perut dan mempertahankan kehidupannya. Tak sedikit dari mereka yang harus rela tak makan sehari semalam bahkan berhari-hari lamanya karena pendapatan yang mereka raih tak mencukupi apa yang mereka butuhkan. Banyak juga dari mereka yang menganggur (tak punya pekerjaan) karena susahnya mencari pekerjaan.
Bila kita memperhatikan kehidupan saudara-saudara kita yang kelaparan, berada dikolong-kolong jembatan, dan sebagainya membuat hati bersedih melihatnya. Ingin rasanya membantu mereka dan membahagiakan mereka.
Ketika BBM dinaikkan, rakyat menjerit, meraung-meraung tak kuat memikirkan apa yang akan terjadi kedepan, menghadapi berbagai tantangan kehidupan yang kian hari kian mengganas saja. Rasanya mau marah melihat sikap pemerintah yang tega menaikkan harga BBM itu, tapi apalah daya, kita bukan orang yang didengar ucapannya bukan pula orang yang mereka hormati.
Disaat rakyat menangisi keadaan mereka, para pemimpin negeri kita malah asyik mengumpulkan harta benda dan bersenang-senang. Tak sedikit dari para wakil rakyat yang tega mengambil hak-hak rakyat yang seharusnya dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat, malah dipakai untuk jalan-jalan keluar negeri dan berhura-hura.
Tak sedikit dari para elit politik menggunakan cara-cara licik dan kotor demi meraih kekuasaan. Segala cara mereka lakukan, tak peduli apakah cara yang digunakan oleh mereka itu halal ataukah haram yang penting mereka raih adalah jabatan, kekuasaan dan penghormatan. Mungkin itulah yang mereka sebut sebagai politik, yaitu menggunakan segala cara demi meraih kekuasaan.
Mereka lupa bahwa arti politik yang sebenarnya adalah mengurus, yakni mengurusi kehidupan rakyat. Yang mana setiap para wakil rakyat itu harus menjadi wakil rakyat yang siap membantu dan menyejahterakan rakyat. Yang bila pemimpin itu salah harus siap dikoreksi dan kalau kelihatan dari mereka tidak mampu mengurus rakyat, harus rela dilengserkan.
Kita sering melihat kebanyakan partai politik mencalonkan orang-orang yang sebenarnya tidak mampu mengurus rakyat dan bukan seorang wakil rakyat yang mengerti bagaimana cara mengatur dan mengurus rakyat. Yang mereka pikirkan adalah menang, menang dan menang.
Siapa sih yang partai politik calonkan? Oh ternyata mereka para Artis, orang-orang yang popularitasnya tinggi. Tujuan partai politik mencalonkan orang-orang tenar adalah tidak lain hanya untuk mendapat suara banyak dan menang kursi jabatan. Lantas apakah mereka mampu? Pertanyaan ini kiranya harus dipertanyakan kepada mereka.
Banyak orang yang mengatakan “Ustadz, kyai, ajengan jangan Main Politik, haram lho…. Kan politik itu kotor nanti ustadz, kyai dan ajengan akan terkontaminasi kebersihannya hatinya. sebaiknya ajengan duduk manislah di mesjid, pesantren…..”
Kalau itu yang mereka katakan, berarti para wakil rakyat, pemimpin-pemimpin rakyat, MENGGUNAKAN CARA KOTOR DAN HARAM menngurus rakyat, karena yang masuk dalam dunia perpolitikan adalah orang-orang kotor, para penjahat, preman, dan orang-orang licik… itu mungkin artinya. Bagaimana mungkin hidup akan sejahtera kalau diurus oleh orang-orang yang tak benar, orang-orang yang tak suci, tak bersih.
Padahal ISLAM PUNYA SOLUSI,,,!!!!
Apa solusinya???? Kita coba lihat dan baca kembali dalam panduan kehidupan kita yaitu Al-Quran dan hadits. Bahwa ISLAM MENGATUR KEHIDUPAN BERNEGARA. Islam itu komplit, jangankan kehidupan bernegara, kehidupan yang paling kecil pun diatur dalam islam. Contohnya dalam masalah kebersihan, masuk wc dan keluar wc, dan masih buaaanyak lagi.
Cobalah kita kembali membaca kembali pedoman hidup kita. Tapi ingat . JANGAN SEKEDAR MEMBACA, coba FAHAMI… dan AMALKAN ISINYA.
Banyak diantara saudara-saudara kita yang mana Al-quran hanya disimpan rapi didalam lemarinya. Tak pernah disentuh. Sampai penuh dengan debu, saking lamanya disimpan.
Oh, mungkin itu sebagai bentuk penghormatan terhadap kitabullah…. Disimpan, dan dibuat SANGAT SAKRAL….
Ow..ow mau dibawa kemana kehidupan ini….kalau hanya sekedar hidup…. Bagaimana pertanggung jawaban kita di Akhirat kelak?????
Apa yang akan kita katakan pada Allah SWT nanti????
Amal apa saja yang telah kita kerjakan????
Ya, segitu artikel untuk kesempatan kali ini. Mohon maaf bila ada kesalahan.
Semoga kita termasuk kedalam hamba-hambanya yang selalu mengerjakan kebaikan…
Amin…
0 komentar:
Posting Komentar