ENERGI NUKLIR

Energi Nuklir merupakan sumber energi alternatif yang layak untuk dipertimbangkan dalam Perencanaan Energi Jangka Panjang bagi Indonesia guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan,namun energi nuklir seperti mata uang bersisi dua. Bisa bermanfaat untuk kesejahteraan manusia, tapi bisa juga memusnahkan manusia dengan segala peradabannya. Bermanfaat untuk kesejahteraan karena energi nuklir bisa menghasilkan listrik untuk kebutuhan manusia. Sebaliknya energi nuklir bisa dibuat senjata nuklir yang bisa memusnahkan manusia.
Dengan kemajuan iptek nuklir dewasa ini maka daya musnahnya tentu lebih hebat dan lebih dahsyat dari peristiwa bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, yang menelan korban sekitar 220.000 orang. Bertolak dari kenyataan pemanfaatan ganda yang antagonistis tersebut, maka dimensi sosial politik berperan penting. Bahkan menentukan dalam mengatur pemanfaatannya yang bersifat mengikat.
Untuk mencegah penyalahgunaan pemanfataan energi nuklir menjadi senjata nuklir maka salah satu keputusan politik PBB ialah ditetapkannya Non Proliferation of Nuclear Weapons Treaty-NPT). Inti NPT, pertama, negara pemilik senjata nuklir dilarang mentransfer serta membantu, mendorong, membujuk negara-negara yang tidak memiliki senjata nuklir untuk mem- buat/memiliki senjata nuklir.
Kedua, negara-negara yang tidak memiliki senjata nuklir dilarang menerima transfer senjata nuklir dari negara pemilik senjata nuklir serta tidak mencari, menerima bantuan dalam pembuatan senjata nuklir. Ketiga, negara-negara yang tidak memiliki senjata nuklir mendapat jaminan keselamatan dari bahaya senjata nuklir.
Dalam NPT juga diatur bahwa setiap negara mempunyai hak untuk mengembangkan riset, produksi, dan penggunaan energi nuklir untuk maksud damai tanpa diskriminasi, serta mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pertukaran peralatan, bahan, iptek, dan informasi teknologi untuk maksud-maksud damai dalam pemanfaatan energi nuklir.

Energi Nuklir: Solusi Krisis Energi

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang membutuhkan pasokan energi yang besar. Saat ini, Indonesia yang berpenduduk sekitar 239 juta jiwa membutuhkan energi listrik sebesar 142.53 TWH dengan kapasitas pembangkit listrik nasional sekitar 34 giga watt. Dan pada tahun 2025 mendatang, diperkirakan kebutuhan listrik tersebut akan naik hingga 100 giga watt.

Fakta kebutuhan energi tersebut ternyata tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber energi yang dimiliki negeri kita. Sebagai gambaran, kandungan minyak bumi Indonesia diperkirakan hanya mencapai 18 tahun lagi, cadangan produksi gas diperkirakan sekitar 61 tahun, dan cadangan batubara sekitar 147 tahun lagi. Padahal, 54% penggunaan energi di Indonesia berasal dari minyak bumi, 26,5% dari gas bumi, dan 14% berasal dari batubara. Untuk itu, perlu adanya sumber energi alternatif untuk menggantikan energi yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil dan gas alam.

Kenapa Nuklir?

Penggunaan dan pemanfaatan energi alternatif selain dari bahan bakar fosil adalah suatu keharusan mengingat semakin terbatasnya sumber energi tersebut. Di antara sumber energi alternatif tersebut terdapat sumber-sumber energi terbarukan (renewable) seperti air, angin, cahaya matahari dan pasang surut air. Sayangnya, pemanfaatan sumber energi terbarukan masih amat terbatas dan dalam skala kecil. PLTA sudah kurang memungkinkan dibangun di pulau Jawa. Energi cahaya matahari (surya) terkendala dengan mahalnya panel surya (solar cell) dan kecilnya energi yang dihasilkan karena sifatnya yang tidak kontinu. Energi panas bumi (geothermal) sangat potensial akan tetapi tidak selalu berada di tempat yang dibutuhkan kendala geografis). Energi yang berasal dari angin juga sulit untuk diharapkan mengingat kecepatan dan arah angin di daerah khatulistiwa tidak selalu sama.

Energi nuklir adalah sebuah energi alternatif yang relatif besar potensinya untuk menggantikan energi fosil. Saat ini, tanpa memperhitungkan eksplorasi baru, cadangan uranium dunia akan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dunia hingga 100 tahun. Dan dengan teknologi pengolahan dan pembiakan (pada reaktor jenis tertentu), bahkan
akan mencukupi hingga 3600 tahun mendatang.

Energi alternatif yang akan menggantikan posisi energi fosil haruslah juga efisien dan ramah lingkungan. Sebuah reaktor nuklir akan menghasilkan panas yang kemudian akan menghasilkan uap air bertekanan tinggi untuk memutar turbin pembangkit listrik. Energi termal yang dihasilkan oleh pembakaran 1Kg Uranium-235 murni besarnya adalah sekitar 17 milyar Kkal, atau setara dengan pembakaran 2,4 juta Kg batubara.
Terkait dengan efisiensi, biaya produksi listrik sebuah PLTN adalah sekitar 3,5 – 4,5 sen dollar AS per KWH. Jauh lebih murah dibanding harga listrik sekarang yang diperkirakan sebesar 7 sen dollar AS per KWH.

Isu Keamanan dan Keselamatan

Ketika bicara tentang nuklir, hal yang kemudian biasanya terbayang adalah perang, senjata, dan kecelakaan. Tentu saja hal tersebut adalah wajar mengingat dunia masih terbayang dengan kecelakaan reaktor Chernobyl di Uni Sovyet, kecelakaan reaktor Three Miles Island di AS, serta hancur leburnya kota Hiroshima dan Nagasaki karena bom atom di Jepang. Tetapi lantas benarkah pendapat yang menyatakan bahwa sama sekali tak ada kebaikan pada energi nuklir?

Islam telah memberikan pemahaman bahwa segala yang ada di bumi tidak lain adalah untuk kemaslahatan manusia. Tentang masalah bagaimana dan dimanfaatkan untuk apa oleh manusia, hal tersebut diserahkan kepada individu atau kolektif manusia itu sendiri.

Terkait dengan isu keamanan berupa penggunaan nuklir untuk senjata, maka PBB, melalui IAEA (International Atomic Energy Agency) telah mengaturnya dalam NPT (Non-Proliferation Tractat) yang mengatur penggunaan nuklir untuk tujuan damai. Dan Indonesia merupakan satu dari tiga negara pertama–dua lainnya yaitu Norwegia dan Australia—yang menandatangani CSA (Comprehensive Safeguard Agreement). Selain itu, terdapat hal teknis yang tak bisa ditolerir terkait dengan pembuatan senjata nuklir. Uranium dan Plutonium yang dapat digunakan sebagai bahan senjata nuklir haruslah memiliki tingkat pengayaan (pen.: enrichment – pemurnian) di atas 80%. Sedangkan sebuah reaktor nuklir komersial sudah dapat beroperasi dengan uranium yang di-enrich sebesar 5%, dan batas maksimal pengayaan untuk reaktor komersial yang ditetapkan IAEA adalah sebesar 20%.

Hal lain yang terkait dengan nuklir selanjutnya adalah isu keselamatan. Adalah suatu keharusan bagi IAEA untuk menjaga penggunaan energi nuklir di seluruh dunia agar tetap aman dan sesuai dengan tujuan damai. Karenanya, terdapat banyak prasyarat yang ditentukan sebelum dibangunnya sebuah reaktor nuklir. Sebagai contoh kecil seperti keadaan geologi, sejarah bencana (gempa, tsunami, dll) selama beberapa ratus tahun ke belakang, kesiapan SDM, dsb. Standar bangunan sebuah reaktor nuklir bahkan jauh di atas standar bangunan untuk militer. Dan setelah berdiri pun, pihak IAEA akan terus memantau secara berkala reaktor tersebut.

Mengenai bahaya kecelakaan nuklir, hal tersebut telah diantisipasi sejak pembuatan desain reaktor itu sendiri. Sebuah PLTN memiliki desain pengamanan dan antisipasi kecelakaan yang berlapis-lapis. Desain keselamatan suatu PLTN meliputi: Lapisan keselamatan pertama; PLTN dirancang, dibangun, dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir. Lapis keselamatan kedua; PLTN dilengkapi dengan system pengamanan/keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-akibat dari kecelakaan yang mungkin dapat terjadi selama umur PLTN. Dan lapis keselamatan ketiga; PLTN dilengkapi dengan system pengamanan tambahan, yang dapat diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN.
Mayoritas reaktor nuklir di dunia saat ini tergolong ke dalam reaktor nuklir generasi II yang telah terbukti beroperasi dengan aman dan selamat (cat.: Reaktor di Chernobyl adalah reaktor jenis RBMK-1000 yang tergolong dalam reaktor generasi I). Dan ke depan, reaktor nuklir yang digunakan dalam PLTN adalah generasi III dan III+ yang lebih ekonomis dan lebih terjaga dari kemungkinan kecelakaan akibat kesalahan orang atau bencana alam.
Mengenai limbah, pengolahan limbah nuklir telah menjadi perhatian yang serius dari para ahli nuklir sejak dulu. Tidak ada kontaminasi limbah radioaktif kepada alam sekitar, baik air, tanah maupun udara. Air (laut/sungai) yang digunakan sebagai medium pendingin untuk beberapa jenis reactor, tidak membawa serta zat-zat radioaktif dalam siklus pendinginannya. Gas yang dikeluarkan oleh sebuah PLTN sangat kecil (sekitar 2 milicurie/tahun) sehingga tidak menimbulkan dampak bagi lingkungan.
Pada PLTN, sebagian besar limbah yang dihasilkan adalah limbah aktivitas rendah (70 – 80 %). Sedangkan limbah aktivitas tinggi dihasilkan dari hasil daur ulang limbah. Penanganan limbah radioaktif pada umumnya meliputi tiga hal: 1.) Memperkecil volumenya dengan cara evaporasi, insenerasi, kompaksi (ditekan). 2.) Mengolah menjadi bentuk stabil (baik fisik maupun kimia) untuk memudahkan dalam transportasi dan penyimpanan. 3.) Menyimpan limbah yang telah diolah di tempat yang diisolasi.

Kesiapan SDM

Pada persiapan pembangunan PLTN, BATAN telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di luar negeri, terutama dengan negara-negara yang maju dalam pembangunan PLTN, seperti Amerika Serikat (Westinghouse, General Electric, US-DOE), Canada (AECL, Nordion and AECB), Korea Selatan (KAERI, KHNP), jepang (JAERI, JAEA, MHI), Perancis (CEA, AREVA) dan Rusia (ROSATOM). Bentuk-bentuk kerjasama tersebut antara lain joint study, familiarization with the design of NPP, training, on the job training, managerial and technical issues dan exchange of information.
Selain itu, tiga buah reactor skala penelitian yang telah dibangun di Indonesia (salah satu yang tertua dibangun tahun 1965) telah memberikan kontribusi yang yang tidak sedikit bagi masyarakat melalui bidang kedokteran, pertanian, peternakan, industry, dll. Dan selama ini, belum pernah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa .

Pressurized Water Reactor (PWR)

PWR adalah jenis reaktor daya nuklir yang menggunakan air ringan biasa sebagai pendingin maupun moderator neutron. Reaktor ini pertama sekali dirancang oleh Westinghouse Bettis Atomic Power Laboratory untuk kepentingan kapal perang, tetapi kemudian rancangan ini dijadikan komersial oleh Westinghouse Nuclear Power Division. Reaktor PWR komersial pertama dibangun di Shippingport, Amerika Serikat yang beroperasi sampai tahun 1982.

Selain Westinghouse, banyak perusahaan lain seperti Asea Brown Boveri-Combustion Engineering (ABB-CE), Framatome, Kraftwerk Union, Siemens, and Mitsubishi yang mengembangkan dan membangun reaktor PWR ini. Reaktor jenis ini merupakan jenis reaktor yang paling umum. Lebih dari 230 buah reaktor digunakan untuk menghasilkan listrik, dan beberapa ratus lainnya digunakan sebagai tenaga penggerak kapal.

Pada reaktor jenis PWR, aliran pendingin utama yang berada di teras reaktor bersuhu mencapai 325oC sehingga perlu diberi tekanan tertentu (sekitar 155 atm) oleh perangkat pressurizer sehingga air tidak dapat mendidih. Pemindah panas, generator uap, digunakan untuk memindahkan panas ke aliran pendingin sekunder yang kemudian mendidih menjadi uap air dan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. Uap kemudian diembunkan di dalam kondenser menjadi aliran pendingin sekunder. Aliran ini kembali memasuki generator uap dan menjadi uap kembali, memasuki turbin, dan demikian seterusnya

Manfaat Dan Kegunaan Nuklir

Dengan banyaknya pertanyaan mengenai inti bukan berarti manusia tidak bisa memanfaatkan potensi inti tersebut. Sudah berpuluh tahun manusia memanfaat potensi energi yang dihasilkan dari reaksi fissi (pembelahan) inti uranium dan plutonium. Penemuan ini juga berasal dari coba-cobanya para ilmuan menembakkan neutron ke inti untuk mendapatkan inti baru, namun pada bebarapa inti berat hal itu menyebabkan inti menjadi pecah (terbagi) sekaligus melepaskan neutron lain yang konsekuensinya menimbulkan panas disekitarnya. panas ini kemudian di ambil dengan menempatkan reaksi tersebut didalam air , air yang panas tadi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. untuk bagian turbinnya hampir sama dengan pembangkit listrik tenaga uap.
Namun selain panasnya yang diambil, neutron yang lepas ini juga dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti untuk mengukur dimensi dari suatu zat, untuk memutasikan tumbuhan agar didapatkan bibit unggul dan lain sebagainya.

Dan Salah satu manfaat dari nuklir adalah dengan dipergunakannya sebagai PLTN, apa itu PLTN? Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.

PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe.

PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN yang menerapkan unit-unit independen, dan hal ini bisa menggunakan jenis reaktor yang berbeda. Sebagai tambahan, beberapa jenis reaktor berikut ini, di masa depan diharapkan mempunyai sistem keamanan pasif.

Reaktor Fisi
Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissil uranium dan plutonium.
Selanjutnya reaktor daya fissi dikelompokkan lagi menjadi:
• Reaktor thermal menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai. Hal ini berkaitan dengan jenis bahan bakar yang digunakan reaktor thermal yang lebih memilih neutron lambat ketimbang neutron cepat untuk melakukan reaksi fissi.
• Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang berbeda dengan reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal menggunakan neutron thermal dan reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam proses reaksi fissi masing-masing.
• Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi berantai untuk menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan tidak ada purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik, meskipun beberapa laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah dilaksanakan.

Apakah ada hasil lain dari reaksi fisi?
Selain itu reaksi fissi juga menyisakan unsur-unsur yang bersifat radioaktif atau meluruh (memancarkan partikel alfa, beta dan sinar gamma) dalam jangka waktu sangat lama, bahkan jutaan tahun. Radiasi yang dihasilkan sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat memutasikan manusia secara acak. Mutasi banyak menyebabkan tumbuhnya kanker atau disfungsi organ manusia. Radiasi ini menyebabkan hal-hal mengerikan hanya dalam dosis tertentu. Radiasi ini bukan tidak bisa di kontrol. Penanganan yang baik terhadap sampah sampah sisa reaksi fissi akan menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Negara-negara pengguna energi nuklir saat ini juga sedang mencari tempat yang baik untuk mengubur sampah nuklir ini agar terhindar dari manusia dan hal-hal yang bisa dirusaknya.

Apakah ada reaksi inti lain selain reaksi fisi?
Reaksi fissi bukanlah satu-satunya reaksi yang terjadi pada inti. Reaksi fusi mempunyai prospek yang lebih menjanjikan. Namun pemanfaatannya masih relatif sulit. Reaksi fusi adalah reaksi bergabungnya dua inti menjadi satu. Pada proses ini inti baru mempunyai kehilangan massa dari dua inti penyusunnya, kehilangan massa ini berubah menjadi energi. Saat ini inti yang sering di fusikan adalah isotop hidrogen, yaitu hidrogen yang mempunyai neotron di intinya. Bagi yang pernah melihat film spiderman2 Vs Dr.Octopus, bisa kita lihat adegan reaksi fusi menggunakan metode tekanan laser. Reaksi fusi tidak menyisakan unsur radioaktif, dan otomotasi relatif lebih aman. Dan lagi bahan untuk reaksi ini tergolong sangat amat banyak dimuka bumi ini. Tapi lagi-lagi karena kurangnya pemahaman manusia mengenai inti membatasi kita untuk pemanfaatannya. Saat ini manusia baru mengenal metode thermo nuklir untuk melaksanakan reaksi fusi, dan terbaru menggunakan teknologi laser. Namun semua itu masih dalam ukuran percobaan. Seandainya manusia benar-benar mampu membuat reaktor seperti yang ada di film iron man, maka kita akan terlepas dari yang namanya krisis energi.

Apakah bom atom itu?
Mungkin yang paling menteror dari reaksi inti adalah terciptanya BOM NUKLIR. Bom tidak lain adalah reaksi cepat dimana melapaskan panas yang luar biasa. Reaksi inti juga bisa dipercepat untuk dijadikan Bom. Dengan memperbanyak uranium yang bisa melakukan reaksi fisi maka reaksi fisi bisa mengalami suatu kondisi kritikal. Yaitu kondisi dimana satu reaksi bisa menyebabkan 3 sampai 4 reaksi lain. Hal ini bisa tercapai karena inti yang mengalami reaksi fissi akan melepaskan beberapa neutron yang akan memicu reaksi lain bila neutron cukup lambat menumbuk bidang inti uranium labil lainnya. Bom hasil reaksi fisi bukan yang terbesar, Bom dari reaksi fusi jauh lebih dahsyat dari itu. Bom ini lebih dikenal dengan nama bom hidrogen. Bom hidrogen adalah bom yang pemicunya adalah Bom reaksi fisi uranium atau plutonium. Panas dan tekanan tinggi dari reaksi fissi uranium akan memicu reaksi fusi pada hidrogen dan menyebabkan ledakan kedua yang amat dahsyat.

Apakah reaktor fissi Nuklir untuk pembangkit listrik bisa meledak seperti bom nuklir?
Pada dasarnya rekator pembangkit listrik tenaga nuklir tidak akan bisa menghasilkan ledakan seperti boom atom. Ini disebabkan karena jumlah uranium yang dibatasi serta banyaknya peredam neutron disekitar bahan untuk reaksi nuklir ini. Namun apabila kontrol atau pengawasan yang kurang, reaksi nuklir di reaktor bisa menyebabkan panas yang sangat tinggi berakibat kebocoran. Dan yang sangat berbahaya dari kebocoran ini adalah materi yang dilepaskannya dalam bentuk gas. karena bisa dengan cepat terhembus angin dan sampai di pemukiman.

Bagaimanakah prospek teknologi nuklir di masa depan?
Manusia sangat berharap bahwa reaktor fusi bisa segera diaplikasikan untuk mengatasi kelangkaan energi. Selain karena keamanannya juga karena bahannya yang sangat berlimpah. Namun itu membutuhkan kerja keras dari semua pihak, terutama dari pakar-pakar nuklirnya.


DAMPAK-DAMPAK DARI ENERGI NUKLIR

Dampak Positif
Penggunaan nuklir dinilai lebih menguntungkan karena listrik nuklir tergolong efisien. Biaya yang dibutuhkan untuk produksi sekitar 4 sen dolar AS per kwh. Sedangkan listrik pembangkit PLN saat ini membutuhkan biaya rata-rata 11 sen dolar per kwh. Berdasar pada kondisi ini, energi nuklir pun dinilai sebagai salah satu pilihan yang tepat untuk mengatasi krisis ekonomi di Indonesia.

Lewat nuklir juga bisa dicetak harga listrik yang murah dan dapat bersaing. Selain bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif, nuklir juga bisa dimanfaatkan di bidang lainnya seperti kesehatan, teknologi, pertanian, peternakan, serta kedokteran. Semua bidang dirasa memungkinkan untuk didongkrak.

Dampak Negatif
Reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua. Pertama, radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radio aktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia. Kedua, radiasi tak langsung. Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya.

Keduanya, baik radiasi langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya. Organ-organ tubuh yang sensitif akan dan menjadi rusak. Sel-sel tubuh bila tercemar radio aktif uraiannya sebagai berikut: terjadinya ionisasi akibat radiasi dapat merusak hubungan antara atom dengan molekul-molekul sel kehidupan, juga dapat mengubah kondisi atom itu sendiri, mengubah fungsi asli sel atau bahkan dapat membunuhnya. Pada prinsipnya, ada tiga akibat radiasi yang dapat berpengaruh pada sel. Pertama, sel akan mati. Kedua, terjadi penggandaan sel, pada akhirnya dapat menimbulkan kanker, dan ketiga, kerusakan dapat timbul pada sel telur atau testis, yang akan memulai proses bayi-bayi cacat. Selain itu, juga menimbulkan luka bakar dan peningkatan jumlah penderita kanker (thyroid dan cardiovascular) sebanyak 30-50% di Ukrania, radang pernapasan, dan terhambatnya saluran pernapasan, juga masalah psikologi dan stres yang diakibatkan dari kebocoran radiasi.

Ada beberapa bahaya laten dari PLTN yang perlu dipertimbangkan. Pertama, kesalahan manusia (human error) yang bisa menyebabkan kebocoran, yang jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan dan makhluk hidup. Kedua, salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu ledak yang sangat dahsyat. Sebab Plutonium inilah, salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir. Kota Hiroshima hancur lebur hanya oleh 5 kg Plutonium. Ketiga, limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa berpengaruh pada genetika. Di samping itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi radio aktif yang sangat berbahaya bagi manusia.


Sumber:www.batan.go.id
www.forumsains.com
www.kammi-bandung.or.id
www.wikipedia.com

2 komentar:

yaniie mengatakan...

informasinya sangat lengkap, bagus deh bwat bahan materi untuk di presentasikan...

stop dreaming start action mengatakan...

nuklir hebat!

Posting Komentar

isi komentar anda yang sopan dan jujur ya!!!!

BM
krelzz