Pahamilah Aku

By : Sylviana
cut3_missy@yahoo.co.id

Seperti biasa aku berangkat sekolah naik sepeda yang berwarna biru tua. Saat itu aku melihat Rizal temen sekelasku sedang berdiri didepan gerbang sekolah, aku pikir sih dia nunggu pacarnya, Ayu. Setelah aku sampai di tempat parkir sepeda sekolah, lalu aku menuju ruang kelasku.
“Assalamualaikum, guys kenapa dengan Rizal? Koq dia ga’ masuk ke kelas? Pa dia nunggu Ayu?”Tanyaku.
“Apa? Jadi dia dari tadi masih di gerbang sekolah? Lagian Ayu sudah datang dari tadi. Ada apa yach Syl?” Jawab Lina, temen kelompokku.
Beberapa saat kemudian bel sekolahpun berbunyi. Tapi Rizal masih belum masuk kelas.

“Ky, kenapa sih dengan Rizal? Koq dia ga’ masuk kelas dari tadi? Padahal dia sudah datang dari tadi.” tanyaku ke Rizky, temen sebangku Rizal.
“Loch!!! Beneran Syl? Ya udah aku mau nyusul Rizal ke depan.” Jawab Rizky dengan panik. Kemudian Rizky datang sendiri, tidak dengan Rizal. Karena Rizal masuk ke ruang BK dengan Fahrul.
“Emangnya kenapa koq melibatkan Fahrul?”tanyaku dalam hati. Fahrul adalah orang yang aku sukai.
Aku tidak tau kenapa Rizal dan Fahrul masuk keruang BK. Tapi kata temen-temenku, kemarin mereka bertengkar dengan Haryo, adik kelasku, karena Fahrul memukul Haryo sampai berdarah dan Rizal hanya ikut-ikutan ngejek Haryo. Aku sih percaya ga’ percaya, soalnya kemarin kata temen-temen banyak saksi yang melihat kejadian itu. Kata Hana, salah satu saksi sekaligus temen aku, Haryo kemarin ga’ berdarah. Tapi buktinya mereka berdua masuk keruang BK dan dikasih surat peringatan oleh kepala sekolah serta orang tua mereka dipanggil ke sekolah untuk membicarakan hal ini.
Aku prihatin melihat Fahrul….. dia difitnah oleh adik kelasnya sendiri. Sampai-sampai dia diancam masuk penjara, ga’ naik kelas atau pindah sekolah. Memang Fahrul punya sifat mudah emosi dan dia sering mukul anak, apalagi kalau dia sedang bertengkar. Tapi sayangnya, orang tua Fahrul tidak datang ke sekolah untuk membicarakan hal ini. aku takut kalau sampai ancaman itu beneran dilakukan ke Fahrul. Seharusnya aku harus memanfaatkan situasi seperti ini. Tapi gimana caranya??? Aku ga’ punya nomer telponnya yang baru. Aku sih punya nomer telfon yang dulu sering dipakai sama Fahrul. Tapi karna banyak yang ngefans sama dia, jadi dia ganti-ganti nomer telpon
Aku duduk termenung di bawah pohon karna mikirin Fahrul. Apa dia……? Tapi besar kemungkinan dia menerima salah satu hukuman itu. Apa lagi sekarang aku ga’ melihat Fahrul, padahal jam sudah menunjukkan pukul 08.00. biasanya sih kalu hari jum’at dia datang pukul 07.30. dan pada hari-hari biasa pukul 07.00 malah kadangan lebih.
“Woy jangan ngelamun terus!!! Nanti kesambet loch. Mikirin apa sih? Fahrul yach?” gertak Sherly, sohib aku secara tiba-tiba. Aku sering curhat ke dia, jadi maklum kalau dia mengetahui semuanya.
Setelah aku bangun dari lamunanku, aku melihat Fahrul lewat didepanku.
“Alhamdullilah dia ga’ menerima salah satu hukuman itu. Tapi pasti suatu hari dia menerima hukuman itu. Tapi smoga ajach dia beneran ga’ menerima hukuman itu.” Syukurku dalam hati.
Waktu jam istirahat ke 2 yaitu waktu sholat dhuhur, aku melihat Haryo. Ternyata ga’ da bekas luka memar, jahitan, apa lach…dan kabar baiknya kata temen-temen Fahrul, Rizal, dan Haryo telah damai. Tapi aku yakin pasti dalam lubuk hati yang terdalam, Fahrul ga’ mungkin bisa melupakan kejadian ini.
“Dasar Haryo pengecut, tukang fitnah”gerutuku dalam hati.
Lila, dia anak yang juga suka sama Fahrul dan yang paling ga’ enaknya lagi, dia sekelas sama aku. Dia sih ga’ begitu cantik menurutku, tapi dia sangat cerewet maka dari itu dia dipanggil oma oleh temen-temen. Dia juga pintar plus jail. Pa lagi kalau sama aku.
Suatu hari aq ngatak-ngatik HPnya Lia, partner Lila. Kata Sherly, semua data tentang Fahrul yanga akan di kasih ke Lila ada di HPnya Lia. Dan aku ga’ nyangka banget kalau disitu ada rekaman waktu aku bicara sama Fahrul, foto yang aku edit sama Fahrul, ternyata dikirim ke HPnya Lia. Ngejengkelin banget ga’ sie?
Waktu aku di ruang multimedia, aku buka fahrul_lovers(web yang aku buat).aku sie pengennya semua anak tau tentang hal ini. Tapi apa boleh buat kata Firda,temen aku sekaligus anak yang juga suka sama Fahrul plus yang buat web ini sama aku, ga’ ngebolehin aku buat nyebarin web ini.
“buat apa kalau web ini ga’ disebarin?”gerutuku dalam hati. Secara tidak sengaja temen sekelasnya Fahrul mengetahui hal ini.
“Aduh aku harus ngomong apa???”saking paniknya, aku ngebeberin ini semua. Lagian aku sendiri ga’ bisa buat cari alasan. Padahal aku buat web ini hanya untuk mengetahui seberapa besar fansnya Fahrul
Tidak biasanya Lila sms aku dan tanya-tanya tentang Daniel Radcliffe, idola aku. Ya aku jawab ajach
“Buat apa Tanya-tanya tentang pacar aku? Kamu ngfans yach?”. malah dijawab tentang Fahrul, trus Lila tanya-tanya
“Kenapa kamu dulu ngado Fahrul waktu ultahnya?”. Emang sie aku dulu ngado dia waktu ultahnya Fahrul. Jadi aku jawab ajach itu rahasia, masa’ aku harus ngomong jujur ke versus aku??? tapi Lila terus mendesak aku agar aku ngomong. Akhirnya aku balik fakta ajach
Tanya “Kenapa kamu dulu ngaih surat ke Fahrul?”. Karna aku mau tau apa Lila ngomong kalau dia pernah godain Fahrul yang ngaku jadi Rhini
Waktu ada acara bersih-bersih disekolah, maklum mau ada lomba ADIWIYATA. Fahrul biasanya kumpul sama temen-temennya di depan kelasku. Ternyata benar, dia ngerumpi, ceilah padahal kan dia cowoq, hehehe bukan anak ceweq. Dia tetep berada di depan kelas aku. Aku sie sebenarnya ga’ mau beranjak dari tempat dimana aku duduk dan bisa liat Fahrul. Andai saja aku ngeliat Fahrul terus tiap hari seperti hari ini. Mungkin ini adalah hari yang paling terindah yang pernah aku alamin.
Besok hari kasih sayang alias hari Valentine. enaknya aku ngado apa yach ke Fahrul? Aku sie pengennya ngado jam tangan. Tapi gimana kalau jam tangan itu ga’ dia pake sama sekali? Ya udah lah aku harus optimis. Tapi, gimana cara ngasih ke Fahrul biar ga’ seperti waktu dia ultah dulu? Ehmm…..pokoknya sekarang aku harus cari jam tangan itu dulu, soal cara ngasihnya itu urusan belakang.
Ternyata ga’ diasangka ada anak yang sekelas sama Fahrul, dia temen aku juga namanya Diana.
“Vi, aku mau bantu kamu. Tapi kamu harus bantu aku daftar jadi pengguna Friendster.”Diana bilang gitu sama aku.
Langsung ajach aku jawab “oke. Masalah Friendster sie gampang. Kamu ke ruang multimedia ajach. Siapa tau aku berpapasan dengan kamu. Terserah kamu masukin kadonya itu kapan. Pokoknya kamu harus berhasil dan jangan lupa kasih nama cut3_missy@yahoo.co.id. Karna ku takut dia ga’ mau pakai jam itu kalau itu dari aku. ”
Akhirnya hari Valentine yang aku tunggu datang juga, berhasil apa ga’ Diana masukin kadonya ke tasnya Fahrul? Aduh aku sudah ga’ sabar nunggu informasi tentang itu. Waktu istirahat pertama, aku Tanya masih belom karena keadaan kelas masih rame alias masih banyak anak. Dan aku tunggu waktu istirahat kedua,
“Vi gawat kelasku masih banyak anak, jadi aku masukin ajach ke sorokannya dia. Karena biasanya dia meriksa ke sorokan dulu sebelum pulang sekolah” kata Diana dengan nada panic.
“Ya udah lach ga’ papa, yang penting dia tau. Tapi kamu sudah kasih nama itu kan? ”jawabku.
”Beres!!!”jawab Diana.
Waktu pulang sekolah aku sengaja lewat di depan kelasnya Fahrul tapi ternyata Fahrul sudah pulang sama temen-temennya. Dan aku melihat Diana yang kelihatan sedang mencari aku.
“Diana!!!!!”teriakku.
“Vi gawat lagi. Dia ga’ meriksa ke sorokannya dia, tapi kadonya ku ambil lagi, aku takut ketahuan sama anak lainnya. Jadi aku kasihnya hari senin ajach yach.”jawab Diana Tuhkan ga’ seindah harapan.dengan terpaksa aku beri kadonya itu hari senin. Aduh aku pengen cepat-cepat hari senin ajach.
Waktu hari senin, aku tanya hal yang sama dengan Diana saat istirahat kedua. Dia berhasil ngasih kadonya di tasnya Fahrul. Tapi sayangnya ada dua anak yang mengetahui kejadian ini yaitu Fetty dan Zahro.
“Aduh bisa M.A.M.P.U.S kalau ketahuan”kata hatiku.
“Tapi kamu tenang saja, karena mereka berdua sudah aku suruh merahasiakan hal ini” kata Diana secepat kilat menyambar kegelisahan hatiku.
“Trus gimana reaksi Fahrul, setelah didalam tasnya ada kado?”
“Aku tadi sie ngamatin Fahrul dan dia tadi bilang ke Irza kalau didalam tasnya ada kado dari seseorang.”
Aku menanti, menunggu, mengharap jam tangan itu dia pakai. Meskipun hanya sekali dalam hidupnya. Tapi sampai sekarang jam itu tidak dia pakai sama sekali. Waktu dia ngeband, aku juga sempat berharap…. Tapi apalah dayaku. Aku bukan tipe orang yang dia cinta.
Aku harus tetap berusaha ngedapetin Fahrul. Walaupun itu mengancam diriku. Seperti setelah aku membeli hadiah buat Fahrul di hari valentine seharga Rp 50.000 dan aku bilang ke orang tuaku kalau uang itu aku buat kerja kelompok. Meskipun alesan itu agak ga’ masuk akal. Jadi aku dihukum ga’ boleh keluar rumah dan uang sakuku dipotong. Tapi aku rela semuanya demi Fahrul.
Rizal dan temen-temennya memanfaatin Fahrul buat mencari uang saku tambahan, Seperti saat Fahrul mengganti nomor telfon dia dan rizal menjualnya ke aku. Karena dia tahu kalau aku suka sama Fahrul. Dan berarti itu aku bisa berusaha ngedapetin dia. Tapi setelah aku sms
“Hy… Fahrul?apa kabar?”
“Ini siapa?” balasnya
“Aku cut3_missy@yahoo.co.id yang ngasih kamu hadiah jam tangan waktu hari valentine” balasku. Setelah itu dia ga’ pernah membalas sms dari aku, meskipun aku miscall dia, smsin dia terus. Dan aku sempat putus asa.
Selang beberapa hari kemudian dia membalas sms dari aku
“makasih xa hadiahnya, aku suka koq. Thx brow.” Sempet aku pengen nangis, pengen ketawa lepas, kaya’ ga bisa diungkapin dengan perasaan. Karna itu memang bahasa smsnya Fahrul. Tapi kenapa aku bertindak seperti itu, padahal dulu aku sering smsan sama Fahrul.
Pagi harinya, aku pergi sekolah dan ingin menceritakan semuanya ke Sherly. Tapi baru memulai pembicaraan dengan Sherly, Rizky sudah memotong pembicaraan dan mengatakan kalau jam tangan itu diberikan ke kakaknya. Betapa hancurnya hatiku, Seperti tercabik-cabik dengan pisau.
Lusa disekolahku mengadakan lomba MIPA sekabupaten. Fahrul ikut mengisi dengan bandnya. Sedangkan aku juga pengen ikut, tapi apa???akhirnya aku mengemukakan ide kalau aku pengen ikut ngedance. Supaya ada alesan buat datang ke sekolah. Aku sudah merencanakan sesuatu untuk Fahrul. Yaitu aku ngambil gambar Fahrul saat dia ngeband secara diam-diam.
Aku sengaja datang lebih pagi waktu acara lomba MIPA. Karna aku mau meliat Fahrul latihan ngeband, mungkin. Tapi tak seindah harapan lagi. Dia belum datang. Akhirnya aku menuju ke kelas dan aku keluar untuk menjemput temen aku tapi maksud aku untuk melihat Fahrul sudah datang apa belom? Ternyata dia sudah datang dan memakai gelang warna hitam dan topi warna biru. Sama seperti hadiah yang aku kasih ke dia. Aku langsung nyamperin Lina yang sudah menungguku di gerbang sekolah.
Setelah aku liat dengan jelas, ternyata itu bukan barang-barang dari aku. Memang warnyanya sama. Dan itu membuat hatiku sedih. Pengen nangis. Saat aku ngambil gambar Fahrul. Aku juga melihat ada seseorang yang juga ngambil gambarnya Fahrul waktu dia ngeband.
“Aduh udah pengen nangis barang-barang yang aku kasih buat Fahrul ga’ di pakai, sekarang ada orang lain yang ngambil gambarnya fahrul”gerutuku.
Beberapa hari kemudian setelah itu, tanpa disengaja Sherly ngirim sms ke Fahrul yang seharusnya dikirim ke Lina. Karna di kontaknya sherly nama Fahrul di namain Linda.
“Topiku ada yang kamu bawa?”
“Siapa”balas Fahrul
Ternyata Sherly memanfaat kiriman sms yang kesasar itu dengan menjawab Susi. Ga’ lama kemudian Fahrul ngirim gambar bunga. Karna dia kira itu Susi. Dan tanpa disangka Fahrul tau kalau itu Sherly. Akhirnya Sherly ngaku kalau itu aku. Terus Fahrul membalasnya lagi
“Sorry sil, aku ga’ suka kamu.kamu bisa cari cowok lain yang lebih ganteng dan lebih baik dari aku. Misalnya Rendra. Dia juga banyak fansnya koq. Sory ya sil.”
“Aku ga’ terlalu berharap jadi pacar kamu. Karna aku tau kalau kamu ga’ suka sama aku dan ga’ mungkin suka sama aku. Karna kamu lebih memilih dia.” Balas Sherly
Meskipun ditahan tetep aku ga’ bisa nahan kesedihan dalam diriku. Tapi aku ga’ percaya. Karna tu bukan bahasa smsnya Fahrul. Karna kalau Fahrul sms dengan letter “y” pasti diganti x. apa dia minta tuliskan orang lain? Dan yang paling bikin aku cemburu, waktu Sherly bilang kalau itu Susi, kenapa Fahrul ngasih gambar bunga???
Pada pagi hari setelah kejadian itu, Fahrul memasang muka kasihan ke aku. Dan waktu aku menyendiri ditempat cuci tangan didepan kelas. Fahrul seperti pengen ngomong sesuatu ke aku tapi berhubung waktu itu agak sepi dan kemudian ramai. Jadi dia ngebatalin itu.
Tanpa disangka Rizal tau tentang aku ditolak Fahrul. Dia bilang ke Hani dan Rosi, orang yang juga ngambil gambar Fahrul waktu dia ngeband. Mereka tanya-tanya tentang aku ke teman-teman aku. Katanya mereka mau ngeroyok aku. Aku selalu berharap kalau Fahrul mau menolong aku. Karna satu-satunya jalan keluarnya hanya Fahrul. Tapi Fahrul sama sekali ga’ peduli dengan aku sejak dulu. Dia ga’ mau ngerespon apa yang aku berikan segalanya buat dia.
Aku tau tindakan Fahrul itu bijak untuk menolak semua cewek yang nembak dia. Karna dia ga’ mau pacaran hanya dengan kasihan ajach. Maybe. Tapi aku sangat berharap bisa dipperhatiin Fahrul. Meskipun ga’ dipandang sebagai cewek yang suka sama dia. Tapi perhatikan aku sebagai seorang teman. Supaya aku bisa merasakan hadirmu disisiku. Dan aku tau kalau aku ga’ ada lebih-lebihnya di mata Fahrul. Karna aku adalah manusia biasa. Yang ga’ ada yang sempurna. Thanks buat Muhammad Fahrul Rozi, aku sempat mencitaimu. You are the best for me…………….. 

0 komentar:

Posting Komentar

isi komentar anda yang sopan dan jujur ya!!!!

BM
krelzz