Seruan Dakwah Kian Jelas

Aktivitas dakwah di tengah-tengah masyarakat merupakan sebuah aktivitas mulia yang oleh Allah SWT. Akan diberikan posisi yang tinggi di hadapan-Nya bagi siapa saja yang bersedia dan tetap istiqomah untuk menjalankan aktivitas dakwah tersebut. Kalau saja kita lihat dari aspek bahasa, berdakwah berarti mengajak, menyeru, dan memanggil orang-orang yang ada di sekitar kita untuk senantiasa bersedia dan mau serta menumbuhkan rasa ketertarikan serta kecenderungan pada apa-apa yang hendak kita serukan, dalam hal ini yaitu Islam. Oleh karena sekarang ini banyak orang yang belum tumbuh rasa ketertarikan kepada Islam, maka merupakan tugas bagi kita selaku pengemban dakwah yang harus mampu memunculkan kecenderungan dan ketertarikan tersebut ada pada diri mereka.



Berdakwah merupakan sebuah kewajiban bagi ummat muslim, Allah SWT. Telah jelas dan gamblang menggambarkan kewajiban dakwah ini melalui ayat-ayat-Nya di dalam Al-qur'an Karim.

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌۭ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."

Ayat tersebut menyampaikan kepada kita bahwa hendaklah ada di antara kita --- Ummat Islam yang sadar tentunya --- sebagian ummat yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran. Artinya ini semua menggambarkan bahwa aktivitas amar ma'ruf dan nahyi munkar merupakan sebuah kewajiban, yang nantinya kalaulah tidak ada di antara kita yang melaksanakan aktivitas tersebut akan berakibat pada kedzaliman dan kemaksiata. Di akhir ayat tersebut juga dijelaskan bahwa siapa saja yang melaksanakan aktivitas dakwah maka mereka mendapatkan predikat sebagai orang-orang yang beruntung.

Esensi utama dari dakwah ini adalah hendak menciptakan sekelompok ummat yang sampai sekarang ini belum sadar dan paham akan apa yang kita serukan, untuk kemudian bisa berubah menjadi paham dan tertarik pada Islam. Untuk mewujudkan semua itu tidaklah mudah. Tidaklah jarang Seorang aktivis dakwah harus mengalami hari-hari yang penuh dengan kesulitan dan tantangan. Untuk menggapai semua itu, hendaknya dakwah Islam tidak hanya dilaksanakan terbatas pada aktivitas lisan saja, melainkan harus dibarengi juga dengan aktivitas lainnya dalam hal ini aktivitas perbuatan. Sebab seorang pengemban dakwah haruslah orang yang sadar akan kondisi yang ia hadapi. Salah satu indikator bahwa ia sadar atau tidak akan kehidupannya bisa kita lihat dari aktivitasnya sehari-hari.

Kalau kita berbicara fakta dan data, sekarang ini dimensi kehidupan sudah banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran yang yang liberal, sebuah pemikiran yang jelas-jelas bertentangan dengan apa yang telah digariskan oleh agama Islam. Tanpa kita sadari sekarang ini masyarakat telah terserang sebuah virus berbahaya yang bisa menyerang segala dimensi kehidupan mereka. Sebuah virus yang bisa saja seketika menghancurkan masa depan indah yang sendari sekarang sudah dirancang untuk mempersiapkan diri menghadapi pengadilan Allah SWT. Yang Maha Adil. Kebanyakan masyarakat saat ini tidak sadar akan virus yang menghampiri mereka ini. Dan virus yang menyerang mereka adalah virus Syndrom Tik yang tengah menancap di segala sendi kehidupan mereka. Sekarang ini kehidupan mereka memancarkan kehidupan sekularistik (Taqiyyudin An-Nabhani menyebutnya Fashlu ad-din 'anil Hayah), yaitu paham kehidupan yang memisahkan agama dari kehidupan, begitu pun sebaliknya kehidupan dipisahkan jauh-jauh dari agama. Selanjutnya kehidupan masyarakat pun sekarang ini lebih bersifat Pluralistik (sebuah kehidupan yang bersifat penyeragaman masyarakat. Gaya hidup yang Konsumeristik juga tidak kalah berbahayanya dari yang lain. Yaitu sebuah gaya hidup yang tidak pernah puas dengan apa yang telah dimilikinya sekarang. Hal inilah yang mengakibatkan sekarang ini aktivitas korupsi merajalela di kehidupan masyarakat. Kesehatan yang Materialistik pun sudah menjangkit di tengah-tengah masyarakat, artinya sekarang ini kesehatan masyarakat sudah mahal dan seakan-akan yang boleh sakit itu hanyalah orang-orang kaya saja dan orang miskin tidak boleh sakit karena pasti tidak bisa membayar biaya selama pengobatannya kalaulah orang miskin yang sakit. Selain keempat aspek tadi, sekarang ini pendidikan pun sudah bersifat Libelaristik, yaitu gaya pendidikan yang sudah memasukan dan menjejalkan budaya-budaya kufur (Barat) dan bebas kepada generasi ummat, yang nantinya generasi-generasi muda Islam sudah mulai meninggalkan budaya-budaya Islam dan mulai melirik budaya kufur yang notabenen meerupakan produk orang-orang kafir yang sampai saat ini mereka tidak akan ridho dan rela kepada Ummat Islam. Dari segi ekonominya, sekarang ini sistem yang sedang dianut oleh ekonomi dunia adalah sistem ekonomi kapitalistik, yang seakan-akan hanya orang-orang yang punya modal saja lah yang bisa berkuasa, dan orang yang tidak mempunyai modal jangan harap akan berkuasa. Budaya yang Hedonistik juga sudah menjadi pemandangan yang tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat, terlebih lagi di dunia generasi muda yang hidup di zaman sekarang ini, budaya hedonistik ini lebih mementingkan hura-hura, foya-foya, dan kesenangan belaka tapi kalau dilihat dari segi manfaatnya sangatlah tidak akan memberikan manfaat sedikit pun. Kehidupan sosial yang Individualistik (mementingkan diri sendiri) sekarang ini sudah menjadi hal yang biasa di tengah-tengah masyarakat, rasa kekeluargaan antar ummat islam pun seakan-akan sudah tidak ada artinya lagi, sudah tidak berbekas lagi di kehidupan mereka. Dan yang terakhir adalah agama yang sinkretisme (menganggap semua agama benar) kalau lah paham ini sudah merasuk ke dalam hati semua manusia pasti akan ada anggapan bahwa agama Islam itu sama dengan agama-agama yang lain, padahal sudah Allah jelaskan dalam Al-qur'an bahwa agama yang diridhoi di sisi Allah iu hanyalah Islam.


إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya". (Q.S. Ali Imran [3] : 19)

Jadi kalau kita amati lebih dalam lagi, ternyata Syndrom Tik itu sudah benar-benar merasuk ke dalam kehidupan masyarakat. Jadi secara garis besar yang termasuk ke dalam syndrome Tik itu adalah : kehidupan sekularistik, kemasyarakatan yang pluralisti, gaya hidup yang konsumeristik, kesehatan yang materialistik, pendidikan yang liberalistik, ekonomi yang kapitalistik, budaya yang hedonistik, sosial yang individualistik, dan agama yang sinkretistik.

Kalau kita melaihat kenyataan yang tadi sudah dijelaskan, bahwa sekarang ini ummat Islam yang masih berpegang teguh kepada agama Islam seakan-akan diibaratkan seperti memegang bara api. Yang apabila bara api tersebut terus dipertahankan, maka diri kita lah yang akan hancur. Dan kalaulah bara api itu kita lepaskan maka padamlah bara api tersebut dalam artian agama yang kita pegang teguh tersebut akan padam pula.

Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa sekarang ini ummat sedang mengalami sakit yang parah, yang hampir tidak bisa diobati dengan cara apa pun. Dan semua itu hanya akan bisa sembuh apabila diobati oleh seorang dokter yang handal yang mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai berbagai jenis penyakit. Dan pertanyaannya sekarang, di tengah-tengah masyarakat yang sakit ini, siapakan yang akan menjadi dokter ummat handal yang bisa mengobati ummat-ummat yang sekarang ini sedang tergolek sakit diserang virus Syndrom Tik yang membahayakan ini?? Tentu hanya orang-orang yang sadar dan mau melaksanakan aktivitas dakwah lah yang nantinya akan menjadi dokter ummat.

Bukti-bukti otentik inilah yang akan menjawab dan menjelaksn bahwa saking pentingnya aktivitas dakwah dalam rangka mengobati ummat yang sedang sakit parah. Dan aktivitas dakwah hanya akan berjalan baik apabila dilaksakan oleh hamlud dakwah yang tetap konsisten untuk terus berdakwah, tidak akan berkeluh kesah apabila nantinya menghadapi sebuah permasalahan besar yang bisa saja mengganggu eksistensi kita sebagai pengemban dakwah.

Seorang aktivis dakwah haruslah berpegang teguh pada agama Allah melebihi seorang tentara yang memegang erat senjatanya di tengah kecamuk pertempuran. Sebab, kapanpun tentara mengendorkan pegangannya, pupuslah asanya untuk mendapat kemenangan. Bahkan sirna pula seluruh harapannya untuk tetap hidup. Demikian halnya dengan Ahluddin (pengikut Din), kapanpun mereka lengah di dalam agamanya --- meski sesaat --- semua citanya untuk menggapai kemenangan akan sirna. (Dr. Najih Ibrahim, Kepada Aktivis Muda).

Menyeru kepada jalan Allah m erupakan sebuah kemuliaan dan bahkan merupakan sebuah kewajiban hukumnya, yang akan menjadikan para pelakunya sebagai kekasih Allah yang sangat dekat dengan-Nya. Aktivitas dakwah juga hendak mengajarkan kepada siapa saja yang mau melaksanakannya bahwa kedudukannya di hadapan Allah sangatlah tinggi; Allah SWT. Akan mengangkat kedudukan mereka menuju kehidupan yang mulia baik di dunia maupun di akhirat. Dan kalaulah kita masih ingat, bahwa aktivitas dakwah juga merupakan aktivitas keseharian para nabi yang jelas-jelas sudah dimuliakan oleh Allah SWT. Sebab tidak akan tegak agama Allah kalau lah tidak ada yang memperjuangkannya untuk tegak. Dan ingatlah juga bahwa pertolongan Allah itu hanya akan datang kepada orang-orang yang senantiasa ridho dan ikhlas untuk menolong agama-Nya. Firman Allah SWT ( Al-Hajj : 40).

ٱلَّذِينَ أُخْرِجُوا۟ مِن دِيَٰرِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍۢ لَّهُدِّمَتْ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٌۭ وَصَلَوَٰتٌۭ وَمَسَٰجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا ٱسْمُ ٱللَّهِ كَثِيرًۭا ۗ وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ

"(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa" (Q.S. Al-Hajj [22] : 40)

Oleh karenanya, siapa saja yang menolong Agama Allah, maka Allah sendiri yang akan menolongnya dalam keadaan dan kondisi apapun. Begitu pun sebaliknya, siapa saja yang berbuat maksiat kepada Allah, maka sungguh azab Allah akan menghampiri mereka. Na'udzubillah.

Kehidupan ummat Islam akan mulia apabila system Islam ditegakkan, dan tentunya hanya Khilafah Islamiyahlah yang mampu memberikan kemuliaan bagi seluruh ummat Islam. Kapitalisme, Sosialisme dan Komunisme sudah jelas-jelas gagal dalam mengatur kehidupan dan penghidupan manusia. mabda-mabda kufur itu hanya akan menjadikan manusia sengsara dan tersiksa. Ketidakadilan pun akan terus berlangsung apabila sistem kehidupan kita belum diubah. Oleh karenanya, jadikanlah sistem Islam sebagai pedoman di segala aspek kehidupan kita.

Sistem Islam tidak akan tumbuh kalau tidak ada yang menumbuhkannya. Tugas kita lah sebagai pengemban dakwah untuk merealisasikan hal itu. jadilah pejuang syariah dan Khilafah yang nantinya akan mengantarkan kehidupan manusia menuju kehidupan yang mulia, penuh dengan berkah dari Allah SWT.
Wallahu 'alamu bi as-shawab

Riki Nasrullah
Aktivis Lembaga Dakwah Kampus Universitas Padjadjaran (LDK DKM Unpad)

0 komentar:

Posting Komentar

isi komentar anda yang sopan dan jujur ya!!!!

BM
krelzz