Sejarah internet

Secara harafiah, internet (kependekan dari kata inter-network) ialah rangkaian komputer yang berhubung menerus ke beberapa rangkaian.Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol).Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Kemunculan Internet tidak dapat dipisahkan dari kemunculan jaringan komputer, karena sejatinya Internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat luas yang melingkupi seluruh dunia (World Wide). Internet telah merevolusi teknologi komputer dan komunikasi sedemikian hebatnya sehingga dunia kita tidak akan pernah kembali seperti dulu lagi. Penemuan telegraf, telepon, radio dan komputer telah meningkatkan level teknologi yang kita miliki, tetapi menggabungkan semuanya membawa kita ke level teknologi yang bahkan lebih tinggi lagi. Intenet telah menghapus batas-batas geografis, semua orang dapat saling berkomunikasi dari mana dan di mana pun mereka berada, hal ini sedikit banyak telah merubah cara orang-orang dalam berinteraksi satu sama lain.

I. PENGERTIAN INTERNET DAN TCP/IP

Internet diartikan sebagai “The global public Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) internetwork”[1]. Jadi Internet adalah gabungan dari seluruh komputer didunia yang di satukan oleh sebuah “bahasa” yang sama, adapun bahasa yang dimaksud adalah Transmission Control Protokol/Internet Protokol (TCP/IP). Sedangkan yang dimaksud dengan TCP/IP sendiri adalah satu set protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer [2], TCP/IP menjadi sangat populer karena apabila kita ingin terkoneksi ke Internet kita harus menggunakan protokol TCP/IP, yang dengan TCP/IP inilah kemudian komputer di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi.

II. SEJARAH INTERNET

Ide Internet ini lahir ketika J.C.R Licklider dari MIT menulis serangkaian memo yang mendiskusikan tentang idenya untuk membangun sebuah “Galactic Network” [3], ia mencita-citakan tentang jaringan komputer yang dapat saling terhubung di seluruh dunia dimana setiap orang dapat mengakses informasi maupun program dengan cepat dan mudah dimanapun mereka berada. Semangat yang ia cita-citakan sedikit banyak adalah seperti Internet saat ini. Licklider adalah kepala lembaga penelitian komputer pertama DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency), bermula pada Oktober 1962 ketika ia meyakinkan penggantinya di DARPA, Ivan Sutherland, Bob Taylor dan penelti dari MIT Lawrence G. Roberts tentang pentingya konsep jaringan ini.

Leonard Kleinrock dari MIT mempublikasikan tulisan pertamanya tentang “packet switching theory” pada bulan juli 1961 dan mempublikasikan buku tentang subjek yang sama pada 1964. Kleinrock meyakinkan Roberts (penelti dari MIT Lawrence G. Roberts) tentang pandangannya secara teoritis mengenai komunikasi dengan menggunakan konsep paket switching dari pada menggunakan konsep sirkuit switching, hal ini kemudian menjadi langkah besar dalam dunia jaringan komputer. Tapi ada satu hal lagi yang harus difikirkan, yaitu bagaimana caranya agar komputer-komputer ini dapat saling “bicara”. Untuk memecahkan masalah ini pada tahun 1965 bekerjasama dengan Thomas Merrill, Robert menghubungkan komputer TX-2 secara masal ke Q-32 di California dengan menggunakan kabel telepon berkecepatan rendah sehingga membentuk Wide Area Network yang pertama yang pernah dibuat. Hasil dari percobaan ini menyadarkan mereka bahwa komputer dapat dibuat agar bekerja secara bersama-sama sehingga dapat menjalankan program, mengolah data ketika diperlukan, bahkan melakukan keduanya secara remote (pengendalian komputer dari jarak jauh). Akan tetapi sistem sirkuit swich telepon tidak cukup baik untuk melakukan semua itu. Keyakinan Kleinrock akan kebutuhan packet switching akhirnya terbukti (lihat gambar 1 dan 2).

Di akhir tahun 1966 Roberts hijrah ke DARPA untuk mewujudkan konsepnya mengenai jaringan komputer, dan dalam waktu singkat ia menyatukan semua idenya itu dalam sebuah perancangan “ARPANET” (Advanced Research Projects Agency Network) yang kemudian di publikasikan pada tahun 1967. Dalam sebuah konfrensi dimana ia mempresentasikan tulisannya, ternyata dipresentasikan pula tulisan tentang konsep paket jaringan dari Inggris yang di tulis oleh Donald Davies dan Roger Scantlebury dari NPL, Scantlebury bercerita kepada Roberts tentang apa yang dikerjakan oleh NPL dan juga apa yang dikerjakan oleh Paul Baran dan yang lainnya di RAND. Tim RAND sudah menulis paper tentang “packet switching network for secure voice” untuk militer pada tahun 1964. Hal itu terjadi ketika pekerjaan di MIT (1961-1967), di RAND (1962-1965), dan di NPL (1964-1967) dilakukan secara parallel tanpa sepengetauan satu sama lain. Kata “paket” di adopsi dari hasil pekerjaan di NPL dan perencanaan kecepatan jalur yang diusulkan untuk digunakan di ARPANET ditingkatkan dari 2,4 kbps menjadi 50 kbps.

Pada Agustus 1968, setelah Roberts dan DARPA membiayai komunitas yang telah merancang secara teliti seluruh struktur dan spesifikasi untuk ARPANET, sebuah tender diterbitkan oleh DARPA untuk pengembangan salah satu komponen kunci dari ARPANET yaitu packet switching yang disebut dengan Interface Message Processor (IMP). Tender dimenangkan pada desember 1968 oleh sebuah tim yang dikepalai oleh Frank Heart dari BNN (Bolt Beranek and Newman). Ketika tim BBN mengerjakan IMP dimana Bob Kahn memainkan peranan yang besar secara keseluruhan dalam desain arsitektur ARPANET, topologi jaringan dan perhitungan ekonomisnya dilakukan serta dioptimalkan oleh Roberts, Howard Frank dan timnya dari Network Analysis Corporation sedangkan pengujian system dilakukan oleh tim yang dikepalai Kleinrock dari UCLA.

Dengan mempertimbangkan penelitian tentang teori packet switching dan kefokusannya dalam anasisis disain dan pengujian jaringan yang dilakukan oleh Kleinrock dimasa lalu, pusat pengujian jaringannya di UCLA dipilih untuk menjadi node pertama dari ARPANET (lihat gambar 3). Hal ini terjadi pada September 1969 ketika BNN memasang IMP pertama di UCLA dan komputer host pertamapun terkoneksi. Proyek Doug Engelbart mengenai “Augmentation of Human Intellect” di Stanford Research Institute (SRI) menjadi node kedua. Sebulan kemudian ketika SRI terkoneksi ke ARPANET, pesan host-to-host yang pertama dikirim dari labolatorium Kleinrock di UCLA ke SRI. Dua node lagi yang kemudian ikut terkoneksi adalah UC Santa Barbara dan University of Utah, dengan begitu di akhir tahun 1969 ada empat komputer host yang saling terhubung melalui ARPANET.

Pada desember 1970 Network Working Group (NWG) yang dipimpin oleh S. Crocker menyelesaikan tahap awal ARPANET host-to-host protocol yang disebut dengan Network Control Protocol (NCP). Setelah situs ARPANET selesai diimplementasikan pada selang waktu antara tahun1971-1972, penguna jaringan ARPANET akhirnya dapat memulai untuk megembangkan aplikasi mereka. Pada oktober 1972 Bob Khan menyelenggarakan demonstrasi ARPANET secara besar-besaran yang dilakukan dalam sebuah konfrensi ICCC (International Computer Communication Conference) dengan sangat sukses. Ditahun yang sama pada bulan maret aplikasi e-mail diperkenalkan oleh Ray Tomlinson dari BNN, munculnya aplikasi e-mail ini didorong oleh kebutuhan para pengembang ARPANET akan sarana komunikasi dan koordinasi yang mudah.

Pada tahun 1973 DARPA memulai sebuah program penelitian untuk mencari teknik dan teknologi yang dapat menghubungkan paket jaringan yang beraneka ragam. Targetnya adalah untuk mewujudkan sebuah protokol komunikasi yang dapat memungkinkan komputer yang terhubung ke suatu jaringan untuk saling berkomunikasi secara bebas melalui jaringan-jaringan yang lain (jaringan perantara), program ini disebut sebagai “Internetting Project” dan system jaringan yang dihasilkan dari proyek ini kemudian dikenal dengan nama “Internet”, sedangkan sistem protocol yang dihasilkan dari proyek ini kemudian dikenal dengan nama protocol TCP/IP. Struktur jaringan Internet versi awal (ARPANET) dapat dilihat pada gambar 4.

Pada tahun 1986 NSF (National Science Foundation) memulai pengembangan NSFNET yang memiliki bandwith 45 Mbps, NSFNET melayani sekitar 12 miliar lalu-lintas paket data perbulan antar jaringan yang ia hubungkan. Pada saat ini NSFNET merupakan salah satu backbone yang paling besar yang terhubung ke Internet. NASA (National Aeronautics and Space Administration) dan departemen perenergian Amerika Serikat juga menyumbangkan backbone tambahan yang terhubung ke Internet dengan NSINET dan ESNET-nya.

Di Eropa backbone internasional seperti NORDUNET dan yang lainnya menyediakan lebih dari seratus ribu koneksi komputer dalam sebuah jaringan raksasa. Seiring waktu, penyedia jaringan komputer komersil di Amerika Serikat dan Eropa mulai menawarkan backbone Internet dan dukungan akses bagi pihak-pihak yang berminat.

Secara regional (Amerika dan Eropa) layanan Internet di sediakan oleh berbagai konsorsium jaringan, sedangkan secara lokal (Amerika) layanan Internet terdapat dilembaga-lembaga penelitian atau institusi pendidikan. Di Amerika Serikat banyak institusi-institusi milik pemerintah, baik pemerintah federal maupun pemerintah negara bagian yang terkoneksi ke Internet dan berperan besar dalam pengembangan jaringan Internet. Di Eropa dan beberapa tempat yang lain perkembangan Internet didukung oleh kerja sama internasional melalui lembaga-lembaga riset nasional masing-masing negara. Setelah tahun 1989 Internet mulai mengintegrasikan dukungan bagi paket protokol lain yang ingin terkoneksi ke sistem jaringannya, sehingga terbentuklah sitem antar jaringan multi protokol dengan di integrasikannya Open System Interconection (OSI) protokol kedalam arsitektur Internet. Di akhir tahun 1991 Internet telah berkembang sedemikian besar dan menghubungkan sekitar 5000 jaringan dari sekitar 36 negara yang melayani sekitar 700.000 komputer host yang digunakan oleh lebih dari empat juta orang [4]. Secara garis besar evolusi Internet dapat dilihat pada gambar 5, dan pertumbuhan jumlah host yang terhubung ke Internet dapat dilihat pada gambar 6.




Pada saat ini Internet telah menjangkau hampir seluruh tempat di dunia, ia memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi siapa pun yang terkoneksi dengannya melampaui batas-batas geografis yang ada.

Sejarah Internet Indonesia

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.

I. Awal Internet Indonesia

RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.

RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC [1].

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.

Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.

Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.

II. Mailing List Indonesia

Di tahun 1989-1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di Internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di Internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB & egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas di Internet Indonesia.

III. Internet Service Provider Indonesia

Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI.

Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.

Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).

Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.

IV. Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve

Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.

0 komentar:

Posting Komentar

isi komentar anda yang sopan dan jujur ya!!!!

BM
krelzz