opss.. salah!!!

Oleh : Taufiq Sutyarahman

(kepala Departemen pembinaan LDK DKM Unpad)

 

Suatu hari di sebuah kota kecil, seorang pria paruh baya tengah berdiri di seberang jalan, di depannya sebuah gerobak roti bakar. Tampak jelas di kedua matanya tanda-tanda lelah, mungkin sudah beberapa hari ia tidak tidur, atau mungkin ia sangat kecapaian dengan pekerjaannya. Pakaiannya kumuh, dipenuhi warna-warna yang sudah tidak jelas lagi. warna apa itu?. Rambutnya pun kusut tak beraturan. Sesekali pria itu mengusap-usap perutnya.

Tak lama kemudian, ia menghampiri pedagang roti itu dan mulai memesan roti seraya berkata. "bu, beli roti basinya satu". Ucap pria tua itu.

Sedikit keheranan ibu (penjual roti) itu pun kemudian memberikan roti basi kepada orang itu. Lalu pria tua itu pun pergi.

Keesokan harinya, kembali pria itu datang lagi ke tempat roti, ia kembali memesan roti basi lagi. Setiap hari, pria tua itu selalu kembali untuk memesan roti basi.
Karena hal yang tak biasa itu, tukang roti pun merasa kasihan dan prihatin dengan kondisi pria tua itu seraya bergumam dalam hati "aduh, bodohnya aku, kenapa tidak aku beri saja ia dengan roti baru?".

Keesokan harinya, ibu (tukang roti) pun segera menyiapkan roti spesial untuk diberikan pada pria itu. Roti dengan tambahan mentega, selai coklat, dan tak ketinggalan kacang mete terbaik. Tapi tambahan mentega, selai dan kacang itu ia sembunyikan dengan rapi dalam roti itu, dengan harapan pria itu senang dengan kejutan yang ia berikan. Tampak roti pun tidak seperti roti spesial, hampir sama dengan roti basi. Tukang roti pun menyunggingkan senyum. Dan bersiap menyambut kedatangan pria tua itu.

Seperti dugaan sebelumnya, ternyata betul pria tua itupun datang kembali ke tempatnya, dan kembali memesan roti basi. Dengan senang hati tukang roti pun kemudian memberikan roti yang sudah ia siapkan sebelumnya pada orang tua itu. Pria tua pun tersenyum lalu pergi.

"kita lihat, apa yang akan terjadi, pasti orang itu akan sangat senang dengan pemberianku kali ini" pikirnya.

Beberapa saat kemudian pria tua itu kembali, tapi aneh, tak biasanya ia datang tergesa-gesa, dan tampak wajahnya tak enak dipandang, merah padam. Mata menyolot tajam. Tukang roti bingung dengan sikap si pria tua itu. Serta merta pria tua itu berteriak dengan kasarnya "woii.. Lu udah ngancurin kerjaan gua, ".  "Gua udah ngerjain ini berhari-hari, tapi dalam waktu yang singkat lu sudah ngancurin karya gua.!!" Si ibu terkaget-kaget dan langsung bertanya "emang apa salah saya?"
dengan cepat dan galak pria itu pun mengatakan "lu sengaja ya udah ngasih ni roti (roti baru), padahal yang gua butuh cuma roti basi buat ngelap cat tumpah". Tukang roti itu baru sadar ternyata pria itu seorang pelukis, setiap hari datang ke tempatnya membeli roti basi yang dijadikan lap untuk membersihkan sisa-sisa cat di sekitar lukisan yang ia buat. Akhirnya tukang roti itu sangat menyesal atas kejadian tersebut.

 

Dari kisah diatas, kita dapat mengambil sebuah pelajaran dan hikmah bahwa NIAT BAIK TAK SELALU BENAR karena keinginan orang lain belum tentu sama dengan kita.

0 komentar:

Posting Komentar

isi komentar anda yang sopan dan jujur ya!!!!

BM
krelzz